Indonesia Tetap Berada di Garis Non-blok, Menlu: Kita Tidak Ingin Bergabung Dengan Pakta Militer Manapun
Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan Indonesia akan tetap berada pada garis non-blok atau tidak menempatkan diri di blok militer mana pun sesuai visi politik luar negeri yang telah digariskan Presiden Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR RI, Senin (2/12/2024).
Sugiono mengatakan, Indonesia tidak ingin bergabung dengan pakta militer manapun karena hal tersebut tidak sejalan dengan konstitusi dan kepentingan nasional.
"Kita tidak mempunyai keinginan untuk bergabung dengan pakta militer manapun karena hal tersebut tentu saja secara konstitusi dan secara tradisi tidak cocok dengan kepentingan nasional kita," katanya.
Ia melanjutkan, Indonesia ingin menjalin hubungan baik dengan semua negara sesuai dengan amanat konstitusi.
"Kita ingin bersahabat baik dan bertetangga baik dengan semua negara, dan jalan diplomasi yang kita lakukan tetap dijalankan dengan amanat konstitusi tersebut," lanjutnya.
Selanjutnya dalam rapat tersebut, Sugiono juga menyampaikan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS.
"Di hari pertama Menteri Luar Negeri bekerja, tanggal 22 Oktober, kami hadir di KTT BRICS sebagai utusan khusus dari Presiden untuk menyampaikan keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS sebagai sebuah upaya untuk meng-engage negara-negara yang tergabung di dalam BRICS dan menjadi bridge builder, kemudian melakukan balancing act, menjaga kepentingan antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang," jelasnya.
Ia menyebut, BRICS bisa menjadi suatu upaya dalam meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara yang tergabung dalam aliansi tersebut.
"Selain itu juga kami menilai bahwa BRICS merupakan sebuah grouping multilateral yang dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan hubungan ekonomi kita dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya," tutur Sugiono.
Komentar
Posting Komentar